Libur tlah tiba....! Mama pasti sudah merencanakan liburan seru bersama keluarga. Pada saat bepergian atau berkumpul di rumah, biasanya selalu ada cemilan untuk menemani kebersamaan. Kali ini saya mencoba membuat bakpao mini untuk cemilan di rumah. Dengan membuat cemilan sendiri manfaat yang didapatkan diantaranya:

Nyaamm... nikmatnya bakpao lembut dengan sensasi cokelat keju yang meleleh, saya dan keluarga pun ketagihan. Dari takaran resep ini saya mendapat hasil 14 buah bakpao mini. Untuk isian yang lebih bergizi dapat dimodifikasi dengan sayuran, selai kacang hijau, kacang cokelat, maupun tumis ayam atau daging. Selamat mencoba mama, nikmati selagi hangat:)

 Adonan yang sudah ditimbang per 20 gram. Udah ditaburin meises duluan sama Gavin >.<

 Bakpao hangat nyaamm-nyaamm....

 Pelanggan setia Mami;)

@deravee

Tiba-tiba kepingin ngemil jagung manis.. Yummy banget kan buat ngemil sore-sore, pake keju dan susu kental manis...huaa...Sluurrp! Daripada beli ke mol jauh-jauh... Bikin sendiri aja yuk, gampang banget.. Cekidot..

Bahan-bahan:

• 1 buah jagung manis, cuci bersih lalu pipil seluruhnya
• Keju parut
• Susu kental manis
• 1 lembar roti tawar, suwir-suwir

Cara membuat:

-Siapkan dandang untuk mengukus.

-Tata jagung yang sudah dipipil pada mangkuk tahan panas atau alumunium cup.

-Taburkan roti suwir.

-Taburkan keju parut.

-Tambahkan susu kental manis.

-Kukus sekitar 10 menit.

Nyaamm... Jagung manis siap dinikmati... :9
*cukup untuk 3 orang.

Ide permainan "bottle waterfall" ini saya dapat dari seorang mama di instagram, langsung simak persiapan dan cara bermainnya ya:

**Botol paling atas dapat direkatkan lebih tinggi dari anak.
***Waspadai penggunaan alat-alat berbahaya agar tidak sampai terjangkau anak

Manfaat bermain:

1. Mempelajari salah satu sifat air.

2. Melatih kemampuan motorik kasar dengan menuang air dan menaiki bangku.

Gavin sedang bermain bottle waterfall

Selamat mencoba. @deravee

Kenangan Manis Masa Kanak-kanak
Sebelum menjadi orang tua saya tidak menyadari arti pentingnya bermain pada masa kanak-kanak. Yang pasti saya ingat adalah masa kecil saya penuh dengan kenangan manis bermain bersama teman-teman. Main apa saja? wah banyak! Rupa-rupa permainan tradisional atau orang bilang mainan anak kampung! Dari mulai bermain petak umpet, petak jongkok, petak gunung, galasin, bermain ulek-ulekan (mengulek batu bata), main ibu-ibuan dan boneka, bahkan main hujan-hujanan! Jadi kangeeenn masa-masa kecil..

Menggagas Ide-ide Baru
Alhamdulillah, sekarang saya sudah menjadi orang tua dan memiliki seorang Putra. Saya dapat melihat bagaimana bermain dapat memberikan banyak manfaat bagi seorang anak. Pendapat saya sebagai orang awam manfaat bermain yang saya lihat pada Gavin diantaranya, Gavin menjadi tambah pinter, tambah cerewet, dapat menggagas ide-ide baru untuk permainannya, kreatif, imajinatif, terampil, sehat dan senang tentunya.

Berikut beberapa pendapat para ahli tentang bermain: 
"Bermain dapat membangun intelegensi anak, imajinasi, kemampuan motorik, interkasi sosial, dan perkembangan emosi" - Dra. Ratih Ibrahim MM, Psi. Psikolog Klinis dan Perkembangan.

"Selain menyenangkan, bermain memiliki berbagai manfaat untuk perkembangan anak, baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, maupun sosial-emosional" - Dra. Mayke, dosen psikologi Universitas Indonesia.

"Bermain merupakan sarana yang baik untuk mengembangkan fungsi kognitif, afektif, serta psikomotorik anak" - DR. Seto Mulyadi, Komisi Nasional Perlindungan Anak.

Tantangan saya seperti juga Mama dan Papa kini adalah bagaimana agar anak tidak terus bermain gadget. Maka supaya kegiatan bermain Gavin di rumah dapat bervariasi, saya mencari-cari inspirasi melalui sosial media instagram. Pada tulisan-tulisan berikutnya saya ingin mencoba berbagi kegiatan bermain yang saya lakukan bersama Gavin, semoga dapat bermanfaat bagi Mama dan Papa. @deravee

Sumber informasi: 

http://www.oneperfectdayblog.net/2013/02/21/quotes-about-the-importance-of-play/
http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/12/alasan-anak-perlu-bermain.html

https://belajarkesehatan.wordpress.com/2009/05/01/dalam-bermain-anak-belajar/