Sebuah Keajaiban Bernama ASI
Sunday, December 27, 2015
Saya ibu dari seorang putra bernama Gavin. Alhamdulillah sekarang usianya sudah 4 tahun 4 bulan. Salah satu anugerah besar ketika menjadi seorang ibu adalah menyusui. Alhamdulillahirabbil'alamin saya termasuk ibu yang bisa mendapatkan anugerah tersebut dari Allah SWT. Saya pun dapat menyusui Gavin, tidak hanya melewati periode ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif selama 6 bulan, bahkan sampai 2 tahun lebih, kalau istilah beken di AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) ASI, Gavin sudah berhasil mendapatkan gelar mulai dari S1, S2, bahkan S3 atau bergelar Doktor. Mengapa sampai 2 tahun lebih? Karena upaya menyapihnya yang sampai molor beberapa bulan, kurang lebih sekitar 4 bulan.
Gavin masih di dalam kandungan |
Berbicara mengenai perjuangan menyusui, pasti banyak sekali ragam cerita yang terjadi pada ibu-ibu menyusui, tetapi saya tidak hendak memaparkannnya disini. Perjuangan menyusui saya sendiri, menurut pendapat saya, boleh dibilang berjalan mudah, mungkin hanya melalui sedikit kerikil-kerikil . Perjuangan yang cukup berat bagi saya adalah saat saya harus menyapih sang buah hati. Cerita menyusui saya berawal dari sejak saya melahirkan Gavin 4 tahun yang lalu, proses awal dari menyusui yaitu IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dapat terlaksana. Walaupun proses IMD tersebut termasuk tidak sempurna, karena sang bayi saat itu ketika diberikan kepada saya tepat setelah ia lahir, kemudian ditempelkan pada dada saya dan samar-samar dalam ingatan saya, apakah Gavin sampai berhasil menemukan sendiri puting saya atau tidak, yang jelas sekali saya ingat, pada saat setelah melahirkan tersebut, Gavin belum bisa menyedot ASI dari saya.
Jadi memang ASI saya belum dapat dengan lancar dihisap oleh Gavin, dikarenakan faktor dari puting susu yang kecil dan terpendam ke dalam. Oleh karena di hari pertamanya hadir di dunia Gavin belum bisa menyusui pada saya, saya ingat sekali bagaimana jeritan-jeritan Gavin memenuhi ruangan rawat inap di rumah sakit. Gavin cukup lama menangis karena belum bisa berlama-lama menyusui pada saya. Perawat di rumah sakit pun dengan sigap membantu saya mengusahakan agar proses menyusui dapat dengan mudah terlaksana.
Alhamdulillah, rumah sakit tempat saya bersalin juga dokter kandungan yang menangani saya merupakan pihak yang pro-asi. Walaupun pada hari pertama proses menyusui Gavin sempat terkendala, tetapi Gavin sama sekali tidak diberikan susu formula oleh perawat maupun dokter. Keesokan harinya usaha menyusui dilanjutkan, Gavin sedikit-sedikit mulai semakin lama menyusui pada saya. Alhamdulillah sampai seterusnya Allah SWT memudahkan kegiatan menyusui saya berjalan dengan lancar dan sampai ada masa di mana ASI saya sering merembes di baju atau banjir.
Saya percaya pada kekuatan ASI dan segala manfaatnya, karena ASI merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Bagi saya sendiri, ASI adalah sebuah keajaiban nyata, karena dari diri seorang ibu dapat keluar susu yang merupakan sumber makanan bagi seorang bayi yang baru lahir. Manfaat ASI yang paling saya rasakan adalah ASI membuat Gavin memiliki daya tahan tubuh yang baik dan juga ASI membuat bayi cerdas.
Sumber |
Seiring waktu, Gavin tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Berkat ASI, Gavin termasuk anak yang memiliki daya tahan tubuh yang baik, Gavin tidak mudah sakit, milestone-nya juga berkembang sesuai pada usianya setiap bertambah bulan umurnya. Dan bagi saya sebagai ibu, saya merasakan manfaat ASI sebagai alat kontrasepsi alami, serta menurunkan berat badan. Pengalaman-pengalaman lucu, takut, sedih saya rasakan sebagai ibu selama proses menyusui. Saya ingat mulai memangku Gavin untuk menyusui sejak awal Gavin masih sebesar dalam pelukan saya, sampai Gavin terus bertambah bulan dan panjangnya sudah melebihi dekapan saya hingga kakinya pun dapat mencapai wajah saya.
Ketika masih bayi baru lahir, Gavin hanya bisa menyedot ASI tanpa melakukan berbagai macam gerakan, ketika sudah berusia 3 bulan, tangannya mulai banyak bergerak menyentuh hidung dan mulut saya, rasanya menyenangkan sekali, lembut dan geli, sambil menyusui sambil bersenda gurau dengan si kecil. Lalu semakin bertambah bulan gerakannya pun semakin banyak, dan semakin banyak bagian wajah dan tubuh saya yang bisa disentuhnya, tak ketinggalan menarik-narik rambut. Saya sangat menyukai momen menyusui Gavin dimana ia mulai menyentuh bagian wajah saya, seperti hidung dan mulut, seakan si bayi kecil yang belum bisa berbicara ingin mengungkapkan kepada sang ibu, "Ibu aku menyayangimu", sambil memeluknya saya pun selalu berkata "I love you Nak".
Memasuki usia 5 bulan, Gavin mulai terlihat akan tumbuh gigi. Wow, rasa was-was langsung menyelimuti saya akan kekhawatiran Gavin menggigit pada saat menyusui. Maka kejadian itu pun terjadi, tetapi cukup memakan waktu, jadi boleh dibilang, saya sempat merasa yakin "aman" dari gigitan Gavin, karena gigi Gavin mulai terlihat muncul pada usianya sekitar 5 bulan, yaitu gigi bawah depan sebanyak 2 buah. Lalu mulai terlihat tumbuh sempurna ketika Gavin sudah 6 bulan. Pada masa Gavin berusia 6 sampai 7 bulan, belum ada peristiwa Gavin menggigit puting, dan pada waktu itu Gavin sudah berusia sekitar 7 bulan, terjadilah momen indah penggigitan puting, auww...! Hahaha, mengingat kejadian itu membuat saya jadi tertawa-tawa sekarang. Saya pun sempat sampai nangis dibuatnya, karena tidak kuat menahan sakit oleh gigitan Gavin. Serunya menjadi ibu dan menyusui.
Seperti yang sudah saya sebut di atas bahwa menyusui adalah sebuah anugerah dan sebuah keajaiban, selain kedua hal tersebut bagi saya menyusui adalah sebuah komitmen juga keikhlasan. Komitmen untuk terus teguh menyelesaikan proses menyusui sampai tiba saatnya untuk menyapih apapun yang terjadi, sebuah keikhlasan seorang ibu yang harus menyiapkan fisik serta waktu untuk memberikan ASI bagi sang buah hati tanpa mengenal lelah, waktu dan tempat, kapanpun dan dimanapun. Ibu harus siap memberikan ASI dimana saja karena sang bayi bisa kapan saja meminta ASI. Karena saya tidak memompa ASI, otomatis proses pemberian ASI selalu saya berikan langsung. Maka hal tersebut akan memiliki sedikit kesukaran apabila menyusui tidak sedang dilakukan di rumah sendiri. Bila sedang bepergian, tentu kita harus siap menemukan tempat menyusui atau nursing room, maupun siap menyusui dimana saja dengan pakaian atau apron menyusui yang membuat kita tetap tertutup di depan umum dan buah dapat terus menyusui.
Penemuan terhadap nursing room ketika sedang bepergian, merupakan hal yang seru dan menyenangkan. Saya sendiri sudah beberapa kali menggunakan nursing room yang nyaman di beberapa pusat perbelanjaan, rumah sakit dan juga bandar udara. Ketika sedang bepergian dan menemukan nursing room atau tempat khusus menyusui, tentu tidak sulit memberikan ASI kepada sang buah hati. Tetapi adakalanya menyusui harus dilakukan tanpa khusus berada di nursing room. Beberapa pengalaman menyusui saya ketika sedang di luar rumah antara lain:
Menyusui sambil duduk
Menyusui sambil duduk biasanya dilakukan ketika saya berada di dalam mobil saat bepergian, sering juga ketika sedang di rumah makan, dengan bantuan apron menyusui, maka Gavin bisa tetap minum ASI. Pernah juga ketika saya dan suami sedang berbelanja di pusat perbelanjaan grosir yang trolley-nya berukuran besar sehingga sampai bisa diduduki oleh pelanggan. Pada saat sedang berbelanja dan Gavin minta menyusui, saya pun mau tidak mau duduk di trolley sambil menyusui dan suami pun meneruskan kegiatan berbelanja sambil mendorong trolley yang diduduki oleh saya, berasa naik bom-bom car aja, hehehe...
Selfie di dalam mobil sebelum menyusui |
Menyusui sambil berdiri
Menyusui sambil berdiri terjadi ketika usia Gavin masih new born. Saya sempat pergi berjalan-jalan mencari perlengkapan bayi ke pusat perbelanjaan. Saat itu Gavin masih digendong dalam posisi tidur, dan saat Gavin ingin menyusui sedangkan saya tidak menemukan nursing room, Gavin pun menyusui sambil saya terus berjalan memutari toko demi toko, hihihi... niat banget ya, niat menyusui apa niat belanja nih?hihi.
Menyusui sambil tiduran jelas umum dilakukan ibu ketika menyusui buah hati, terutama ketika berada di dalam kamar. Saya sendiri tidak langsung dapat menyusui Gavin dalam posisi tiduran, butuh waktu untuk belajar bagi saya untuk berhasil menyusui Gavin dengan posisi tidur. Sebelum saya dapat menyusui Gavin sambil tiduran, saya selalu memangku Gavin dengan posisi duduk untuk mimi baik siang maupun malam. Saya pun berhasil menyusui dengan posisi tidur saat Gavin berusia 4 bulan.
Pada waktu itu saya belum banyak mengetahui berbagai macam baju ibu menyusui seperti yang banyak dijual sekarang, sehingga saya menyiasatinya dengan memakai baju-baju yang berkancing agar mudah untuk menyusui. Lalu suatu saat saya melihat-lihat barang dagangan di salah satu toko bayi online yang menjual apron menyusui, saya pun memesannya. Apron sederhana dari kaos dengan motif garis-garis putih dan oranye disertai boneka Piglet kecil sebagai aksesoris, saya menyukainya. Bagi saya saat itu, memiliki apron menyusui tersebuat rasanya spesial banget, mungkin bagaikan tentara dengan senapan sebagai perlengkapan perangnya, hehehe...
Sekarang dunia fashion berkembang pesat, dan senangnya fashion baju ibu menyusui juga ikut berkembang. Gemes deh kalau lihat-lihat baju ibu menyusui sekarang, keren dan kece-kece, pengen donk? buat nanti ya insya Allah, jika sudah memiliki anak kedua, Amiinn :) Mau tau baju-baju ibu menyusui yang sukses menyita perhatian saya? baju ibu menyusui atau nursing wear tersebut adalah baju-baju produk ternama dari Riamiranda Nursing Wear, Jenahara Nursing Wear dan Casa Elana Breastfeeding Collection.
Misty Top Breastfeeding by Ria Miranda (hijup.com) |
Ginger Shirt breastfeeding by Jenahara (hijup.com) |
New Long Loquat Brestfeeding by Casa Elana (hijup.com) |
Dengan nursing wear tersebut, dijamin, menyusui tambah pe-de, ya nggak karena model bajunya yang sangat menarik dan up-to-date. Praktis menyusui jadi sangat mudah ya, karena setiap baju memiliki bukaan khusus untuk menyusui. Selain modelnya yang super keren dipakainya juga nyaman karena bahan-bahan pilihan para desainernya. Semua koleksi keren baju menyusui dari Ria Miranda, Jenahara dan Casa Elana dapat dipesan langsung melalui webiste HiJup.com. Senang ya sekarang semakin banyak pihak-pihak yang mendukung ibu menyusui, baik bagi ibu rumah tangga maupun bagi ibu bekerja. Harapan saya semoga semakin banyak ibu yang sadar ASI dan semangat memberikan ASI eksklusif untuk buah hati. Kesuksesan menyusui saya sendiri tidak lepas dari peran dan dukungan besar suami serta keluarga besar. Mari berikan ASI untuk buah hati.
Terima kasih Papi sudah menjadi Ayah ASI terbaik:) |
Ikut serta dalam
Love,
DewiRatihPurnama
7 comments
Asi memang yang terbaik ya mba. Sukses untuk lombanya ^.^
ReplyDeleteBetul mba Dwi, Amin, gutlak juga ya:)
DeleteSmngt untuk ibu menyusui
ReplyDeleteMakasih banyak mak:-*
DeleteAamiin..masih belajar bertgg jawab:'D iya terbalik,dg memberi asi justru BB ideal
ReplyDeletesemoga JUARA ya mbak
ReplyDeletebukanbocahbiasa(dot)com
Amin Amin, makasih banyak mak Nurul :-*
DeleteSelamat datang! Terima kasih telah berkunjung.
Komen yuuk.... :)
Cara isi komentar::
Pilih NAME/URL lalu isi dengan URL blog. URL blog yaa... jangan url postingan. Terima kasih temaan.... :-*
@deravee