Kenyang Makan Pempek, Naik Becak ke Jembatan Ampera
Tuesday, January 24, 2017
The Best Traveling Moment 2016
Assalamu'alaikum,
Tema postingan tersebut diadakan oleh komunitas blogger ID Corners untuk diposting di awal tahun ini. Hemm... kalo ngomongin best traveling moment, buat saya nggak bisa pilih yang the best, soalnya tahun 2016 saya dan keluarga tidak banyak bepergian. Ada 2 tujuan wisata yang masuk agenda di tahun 2016 yang tidak kesampaian yaitu ke Malang dan ke Bali. Karena berbagai keperluan, kita belum bisa merealisasikannya.
Alhasil, satu-satunya juara cuma kisah waktu ke Palembang. Walaupun sudah saya buat blogpost-nya yang berjudul: TIPS BERWISATA KE JEMBATAN AMPERA BERSAMA BUAH HATI. Untuk postingan bersama ini akan saya tuliskan cerita lainnya.
Liburan saya dengan keluarga ke Palembang ini terjadi saat libur lebaran Idul Fitri di 2016 lalu. Dengan padatnya jadwal silaturrahmi keluarga, kami pun hanya pergi 1 malam. Ini bukan yang pertama kali suami mengajak saya dan Gavin traveling singkat tetapi sudah menjadi yang ketiga. Yang pertama hanya 1 malam ke Solo, yang kedua adalah ke Purwokerto dan Tegal, satu malam juga. Kesimpulannya, cukup, nggak mau lagi traveling 1 malam, gimana kalo satu jam aja? *&^%$@#!$
Persiapannya itu loooh.... Dari ngumpulin perlengkapan, ngubek-ngubek baki cucian buat nyari baju andelan yang harus banget sudah dicuci dan disetrika untuk dipacking, baca-baca referensi wisata, jaga stamina dsb dsb. Lamaan siap-siapnya daripada perginya. Belom lagi kita jadi dikejar-kejar waktu seperti ngejar flight, ngejar check out hotel, ngejar kamu sih udah nggak. Semacam horor melanda.
Kalau memang mau liburan, pengennya memang waktunya khusus disediain untuk liburan ((curcol)).
Walaupun begitu semua perjalanannya seru dan berkesan. Punya banyak cerita dan menambah pengalaman. Alhamdulillah, pastinya kami sangat bersyukur kepada Allah SWT. Kembali tentang Palembang. Jadi dari satu minggu pertama lebaran itu, kami menyisipkan 1 hari 1 malam untuk ngebolang ke Bumi Sriwijaya.
Kamis pagi 8 Juli 2016 kami berangkat dengan pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta-Palembang dengan waktu keberangkatan sekitar jam 7 pagi. Sampai sana ya masih pagi juga. Dari bandara kami memanggil taksi menuju Hotel Horison tempat kami bermalam.
Suasana Idul Fitri di lobby Hotel Horison Palembang |
Tadinya kami pikir karena masih jauh dari jadwal check-in, setidaknya kami dapat menitipkan koper terlebih dahulu. Diluar persangkaan, Alhamdulillah sampai sana kami diperbolehkan langsung masuk kamar. Lumayan deh, istirahat dulu sebelum muter-muter, berhubung ritme nafas juga belum stabil karena habis bangun tidur langsung gas Bekasi-Cengkareng menuju bandara.
Setelah rileks sebentar, kami pun siap berwisata di kota Palembang. 3 Destinasi Utama adalah:
1. Kulineran pempek asli Palembang
2. Mengunjungi Jembatan Ampera
3. Membeli kain jumputan Palembang
Pokoknya hal-hal yang merupakan kesohoran Palembang menjadi daftar wisata kami. Dari hotel pun kami menuju rumah makan pempek yang sudah direkomendasikan oleh keluarga. Kebetulan keluarga papa saya memang berasal dari Palembang. Tante saya memberi tahu kami untuk mencicipi Pempek Beringin.
Saat itu suasana kota Palembang sedang kurang nyaman karena sedang berlangsung proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit) yang menyebabkan kemacetan lalu lintas. Oleh karenanya kami memilih menggunakan becak menuju Pempek Beringin. Kami menuju salah satu outlet Pempek Beringin yaitu yang berada di Jalan Radial.
Wow, saya sungguh excited. Sudah tak sabar ingin menikmati pempek di kampung halamannya. Apalagi pempek yang bolak balik disebut oleh tante saya yang sering pulang kampung. Masuk ke dalam, deretan pempek langsung terpampang di sebelah kiri, seperti makan prasmanan. Pelayan siap melayani wisatawan yang hendak memilih pempeknya. Setelah itu tamu membayar di kasir dan pempek akan diantar oleh staf restoran.
Kami memilih pempek dan menempati salah satu meja. Ruangannya nyaman tetapi tidak begitu besar. Di meja juga terdapat menu untuk memesan makanan khas Palembang lainnya selain pempek. Di Pempek Beringin ini pun juga menjual berbagai kerupuk udang dan ikan Palembang serta souvenir.
Pelayan mengantar pesanan kami, diantaranya pempek kapal selam, lenjer dan adaan. Saya memesan minuman es kacang merah. Cuko pempek sudah tersedia di meja. Untuk Gavin kalau tidak salah saya pesankan nasi putih dengan ayam goreng. Tapi Gavin pun ikut mencicipi pempek yang tidak diberi kuah.
Sudah siap nyuap pempek ke mulut? hehehe... Terbayang lagi deh pempek di depan mata. Rasanya enaak... pempeknya garing tapi lembut, ikannya benar-benar terasa. Ukurannya juga sip. Pokoknya puas. Pempek kapal selamnya besar lengkap dengan telur didalamnya. Lenjer dan adaan juga besarnya wah. Satu pempek kapal selam sudah ngenyangin banget. Cukonya juga pas sesuai rasa khas cuko pempek. Bukan cuko-cuko KW. Cukonya agak pedas untuk saya. Tapi kelezatannya nggak bikin saya mundur untuk terus menyendok.
Saya dan suami sangat menikmati pempek di sana. Rasanya kami beruntung sudah diberitahukan tempat yang tepat untuk menikmati pempek ketika mengunjungi Palembang. Lalu kami juga memesannya untuk oleh-oleh. Tamu dapat membeli oleh-oleh dengan memilih paketan pempek yang sudah disediakan oleh Pempek Beringin.
Oma-oma tersayang di acara halal-bi halal lebaran. Sanak saudara kompak memakai dress code Jumputan Palembang |
Makan pempek done. Dari sini kami ingin mencari jumputan Palembang. Kami juga langsung menuju toko yang direkomendasikan kakak papa saya. Sebuah toko yang menjual jumputan Palembang atau juga dikenal dengan sebutan batik pelangi di komplek Ramayana.
Sayangnya saya sudah tidak menyimpan alamat detail penjual jumputan pelangi yang kami datangi. Tapi orang Palembang sudah biasa mengenalnya dengan pertokoan komplek Ramayana. Di sana saya menemukan kain jumputan Palembang dengan harga terjangkau. Kain khas dari Palembang. Juga terdapat batik tenun dan batik pelangi.
Setelah itu kami pun kembali ke hotel. Istirahat, mandi sore dan bersiap jalan-jalan ke Jembatan Ampera. Untuk menghindari kemacetan kota, kami naik becak lagi. Di pusat kota, yaitu wilayah sekitar Jembatan Ampera memang lalu lintas sudah padat. Terlihat seng yang menutupi jalur pembangunan proyek. Debu dan kebisingan begitu terasa.
Kami turun di pelataran di bawah Jembatan Ampera. Di sini adalah pelataran luas, sepertinya juga menjadi dermaga untuk naik perahu yang melintasi Sungai Musi. Saya melihat pedagang kaki lima yang menjual pempek dan tek wan. Kami menaiki tangga untuk sampai ke Jembatan Ampera.
Hari sudah sore. Sampailah kami di jembatan kebanggaan wong kito galo. Jambatan Ampera. Jembatan yang menjadi penghubung daerah Ulu dan Hilir. Motor dan mobil sangat ramai. Semakin sore semakin macet. Kami bertiga melihat pemandangan Sungai Musi dari jembatan. Menjelang Maghrib kami bergegas turun kembali sekaligus untuk mencari tempat makan malam.
Semakin gelap semakin banyak wisatawan di Jembatan Ampera. Tak jauh dari tangga turun ternyata terdapat food court. Lampu Jembatan Ampera sudah menyala. Cahayanya warna-warni cantik sekali. Food court tersebut berada di sisi seberang dari tangga jembatan yang kami gunakan.
Banyak meja dan kursi yang disediakan tetapi selalu penuh. Terutama di bagian yang benar-benar berbatasan dengan sungai. Setelah makan malam, kami kembali ke Pempek Beringin untuk mengambil pesanan oleh-oleh. Kami naik becak lagi. Angin malam dingin menyelimuti. Sambil duduk santai di becak kami melihat suasana malam kota Palembang.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kami pulang. Karena kami mendapat pesawat pagi lagi, sekitar jam 07.00 WIB. Yah... sudah waktunya pulang aja. Jam 5.30 WIB kami bertolak dari hotel ke Bandara Sutan Mahmud Badaruddin II ((bangunnya jam berapa coba??)). Sampai jumpa lagi Palembang.
Sebenarnya masih banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi selain Jembatan Ampera, seperti Benteng Kuto Besak, MONPERA (Monumen Perjuangan Rakyat), Masjid Cheng Ho Palembang. Semoga teman-teman yang ingin pelesiran ke Palembang dapat mendatangi lokasi-lokasi tersebut ya. Wassalam. deravee.
Hotel Horison Palembang
Jalan Jenderal Sudirman No. 57
Palembang 30125 - Sumatera Selatan
t: +62-711 388 000
f: +62-711 362 727
Jalan Jenderal Sudirman No. 57
Palembang 30125 - Sumatera Selatan
t: +62-711 388 000
f: +62-711 362 727
Pempek Beringin
Jalan Radial No 2890 Palembang
Telp : 0711-353100
Telp : 0711-353100
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Postingan Bersama
20 comments
wah jadi inget saat aku ke palembang sama anak2, jadi kangen
ReplyDeletesemoga balik lagi kesana bareng keluarga ya mamah Tira :)
Deletepempek palembang..ih jadi kepengen deh...
ReplyDeleteoma2nya kompak dan cantik2 ...
sama dong mba Nit, jadi kepengen lagi hehehe... iya si oma-oma seru banget ni pada kompakan
Deletewahhh,,, pengen ke palembang juga jadinya mbak,,
ReplyDeletepengen makan pempek langsung disana :)
hehe iyaa cobain langsung ditempatnya.. kalo medan palembang brp jam ya terbangnya
DeleteAak, aku kangen Palembang, dulu SMA disana hiks..
ReplyDeletewaahh... mak dedew lancar bahasa plembang dong? :)
DeleteKakakku tinggal di Palembang, Mba. Dan udah berabad lamanya aku nggak ke sana, hiks.
ReplyDeleteSoalnya seringnya Kakak yang mudik ke Jawa. Hmm, baca ini jadi pengen mengagendakan ke sana deh. Smeoga bisa tahun ini :)
wah Palembangnya di mana kalo kakak? sama2 merantau dong ya.. Amin, semoga bisa gantian jengukin si kakak ya nyak
DeleteHai mba,
ReplyDeletePengen banget nih aku ke Palembang tapi belum kesampaian sampai sekarang. Suka banget liat pemandangan jembatan ampera di malam hari :)
haloo mba Lida.. akupun baru sekali ni mba..semoga segera kesana ya mba, Amin :) iya ngincer mau ke malem biar dapet pemandangan lampu-lampu di jembatan ampera ya
Deleteaduh mbak Dewi membuat aku ngiler pagi2 ngebayangin makan pempek dan es kacang merah.. slruup..
ReplyDeletemenyenangkan travellingnya ya
hihihihi maafkan ya mba Lia, hehehe.. Alhamdulillah mba, dapet pengalaman sarapan sama pempek hihihi
DeleteWaduuuuh... mau banget deh kekenyangan makan pempek. Pempek asli dari tempatnya lagi. Di sini jaraaaaang banget pempek asli. Yang ada malah yang kw. Mau nyari yang asli, jauh kudu ke kota. :D
ReplyDeletewahh di bandungnya dimana mak Nia? emang susah-susah gampang ya nemu pempek yang enak, soalnya beda di bahan pembuatnya.. kapan2 nyobain pempek beringin ya mak hehehe
DeleteYa ampun mpek-mpeknyooooo, menggugah seleraaaa. Jempatan ampera kalo malem cantik banget gitu ya maaaaak
ReplyDeletemakan pempek bareng yuuuk mak diaan... kapan yaa... cantik banget mak, lampu-lampunya indaah
Deletemendadak ngiler pempek baca postingan ini..
ReplyDeletehai pempek datanglah :D
DeleteSelamat datang! Terima kasih telah berkunjung.
Komen yuuk.... :)
Cara isi komentar::
Pilih NAME/URL lalu isi dengan URL blog. URL blog yaa... jangan url postingan. Terima kasih temaan.... :-*
@deravee