Cie... cie jadi juga ke Malang. Hoho, saya abis curcol dipostingan lalu kalau belum kesampaian pingin ke Malang dan curcol perginya jangan hanya satu malam. Ternyata....
Alhamdulillah... Sudah ke Malang. Berapa lama? yaa, semalam :'D
Tanggal 4 Februari lalu, papi ada kondangan rekan kantor di Blitar dan sudah janjian sama teman-temannya untuk datang kesana. Saya dan Gavin pun ngikut. Kita terbang Jakarta - Malang dengan flight pagi. Tapinya nggak ikut hadir ke acara pernikahan, karena jarak tempuh dan lama perjalanan Malang - Blitar bisa sampai 3 jam-an. Kasihan Gavin pasti nanti kecape'an dan kami nggak sempat berwisata di Malang. Kita berdua stay di Malang saja malam minggu itu.
Sampai di Malang saya dan Gavin diantar ke Hotel Savana, tempat kami akan menginap. Papi dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Blitar dan akan kembali ke Malang di waktu malam. Hari sudah siang, setelah check-in dan masuk kamar, saya pinginnya hanya naro barang-barang lanjut berangkat jalan-jalan. Apadaya, begitu masuk, ngeliat kasur yang melambai-lambai manja, badan rasanya sudah tak sanggup berpaling. Golek-golek dulu deh bentar.
Walaupun kesini cuma semalam, sayang kalau nggak menyempatkan mampir ke tempat-tempat yang lagi trending di kota apel ini.
klik gambar untuk baca artikel
Lokasi wisata yang jadi pilihan saya antara lain:
1. JATIM Park I
2. JATIM Park II
3. Museum Angkut2. JATIM Park II
Ketiga destinasi itulah yang sering saya dengar dari teman-teman yang ngebolang ke Malang baru-baru ini. Kalau mau didaftar lebih lanjut, pasti akan panjang karena wisata lain yang menarik di Malang itu banyak banget, BNS atau Batu Night Spectacular misalnya.
Selesai istirahat sebentar lalu saya dan Gavin makan siang sambil saya menimbang-nimbang, sisa waktu tinggal sore menjelang Maghrib. Saya pun tidak bersama pak suami. Tadinya kepingin ke Jatim Park I. Tetapi nampaknya waktu dan kondisi yang ada kurang tepat untuk main ke sana. Lagipula, Gavin pun setidaknya sudah pernah bermain di theme park semacam itu. Okelah, saya mutusin untuk mengunjungi Museum Angkut. Selain unik dan menarik, museumnya masih baru, serta dapat menjadi wisata edukasi untuk Gavin.
pemandangan gunung sepanjang perjalanan di dalam Grab Car |
Trus bingung, naik apa ya, huhu. Taksi disini apa sih. Katanya sudah ada Grab Car? Tadi sih sudah diperbincangkan juga bersama kawan-kawan papi. Untuk memastikan, saya pun menanyakan kepada petugas hotel. "Iya bu, sudah ada Grab Car di sini", jawabnya. Wah lega. Kalo gitu naik Grab Car aja. Dan saya pun membuka aplikasinya dari hp. Menandai tujuan perjalanan yaitu ke Museum Angkut yang terletak di kota Batu, Malang.
Tertera jarak tempuh ke lokasi adalah sekitar 15 KM dengan ongkos perjalanannya sebesar 75 Ribu Rupiah. Klik. Saya memesan dan menunggu pak supir Grab datang. Datangnya lumayan agak lama, berhubung Grab Car di sini masih baru sehingga armadanya masih jarang. Grab Car datang, hap, kita berangkat.
Saya menikmati perjalanan dengan udara yang sejuk dan pemandangan dengan suasana hijau yang meneduhkan mata. Malang memang kota yang dikelilingi oleh pegunungan. Perjalanan sedikit tersendat ketika masih di dalam kota karena kemacetan. Jalur menuju kota Batu menanjak. Tercatat di Wikipedia kota Batu berada di ketinggian 700-1700 meter di atas permukaan laut.
Di kiri-kanan jalan saya melihat beberapa tempat wisata dan rumah makan. Saya juga melihat tempat wisata kuliner hits di sini yaitu Pos Ketan Legenda. Tidak sampai satu jam, kami sudah sampai di Museum Angkut. Jarak kota Malang ke kota Batu memang tidak terlalu jauh.
rombongan tour PDAM Tasikmalaya |
Pak driver nurunin kita di bunderan. Museum Angkutnya ada di depan mata. Lokasinya terletak di lereng Gunung Panderman. Hawanya dingin, tapi saya dan Gavin belum ingin mengenakan jaket saat itu. Kita harus naik tangga untuk sampai ke museum. Wah, pas saya sama Gavin mau masuk, pas ada rombongan bus baru saja nurunin peserta pikniknya. Beuh, rame banget, terpaksa dempet-dempetan. Sampai di atas, sudah ada pajangan koleksi angkutan, yaitu andong dan helikopter di halaman museum.
Sampai atas, saya berjalan terus untuk mencari pintu masuk. Ketemu loketnya, langsung beli tiket. Harga tiket masuk untuk weekend per orang Rp 100.000,-. Berdua jadi 200 ribu. Gavin sudah terhitung bayar karena tingginya sudah melebihi 85 cm. Pertamanya sih kaget juga, mayan mihil ya. Sampe dalem masih bingung, ko bisa mahal amat ((namanya juga wisata)). Secara masuk ke Museum Nasional 5 ribu perak hehehe.
Baca juga: Ke Museum Nasional Saat Festival Habibie
Di dalam hall utama kita melihat mobil-mobil antik, motor gede juga kereta kencana. Berbagai jenis alat transportasi dari jaman baheula ada di sini. Koleksi alat angkut yang disimpan disini memang paling lengkap di Indonesia. Saya masih mengira, sampai disini aja museumnya? Dalam bangunan gedung 2 lantai. Ga taunya....... jalurnya masih panjang pake banget. Area wisatanya luaaass....
Sampai atas, saya berjalan terus untuk mencari pintu masuk. Ketemu loketnya, langsung beli tiket. Harga tiket masuk untuk weekend per orang Rp 100.000,-. Berdua jadi 200 ribu. Gavin sudah terhitung bayar karena tingginya sudah melebihi 85 cm. Pertamanya sih kaget juga, mayan mihil ya. Sampe dalem masih bingung, ko bisa mahal amat ((namanya juga wisata)). Secara masuk ke Museum Nasional 5 ribu perak hehehe.
Baca juga: Ke Museum Nasional Saat Festival Habibie
Di dalam hall utama kita melihat mobil-mobil antik, motor gede juga kereta kencana. Berbagai jenis alat transportasi dari jaman baheula ada di sini. Koleksi alat angkut yang disimpan disini memang paling lengkap di Indonesia. Saya masih mengira, sampai disini aja museumnya? Dalam bangunan gedung 2 lantai. Ga taunya....... jalurnya masih panjang pake banget. Area wisatanya luaaass....
anak di atas 85 cm wajib bayar full |
berbagai koleksi alat transportasi di Museum Angkut |
Selain gedung yang menjadi tempat utama koleksi kendaraan, di Museum Angkut ini juga terdapat Movie Star Studio. Yaitu kota-kota buatan dari berbagai belahan dunia. Pokoknya bagus deh. Ternyata, sesuai kok sama biaya masuknya ^^v Lokasi pertama pengunjung berada adalah hall utama. Dari lantai 1 lanjut ke lantai 2.
Di lantai 2 ada halaman terbuka dan ada menara apollo. Ada satu arena permainan di sana, gelinding-gelinding di dalam tabung. Di luar kita bisa melihat suasana dengan pemandangan gunung. Sayang saya nggak mencoba naik menara karena Gavin ga berani diajak ke atas. Pasti keren banget view-nya. Saya mau naik sendiri mana mungkin.
Mobil dan helikopter yang digunakan Presiden Soekarno |
Mobil Dodge jaman dahulu, keluaran tahun 1924 |
Mustang? |
Miniatur mobil-mobil di dalam etalase kaca |
Replika kendaraan mesin uap |
Keluar dari bangunan utama, kita mulai memasuki zona studio. Tambah menarik lagi. Kota buatannya seru, bagus bin instagramable untuk foto-foto. Dari zona Batavia tempo doeloe, gangster area dan Broadway di Amerika, tembok Berlin Jerman, Menara Eiffel Paris sampai Istana Buckingham Inggris. Di setiap zona-zona ini juga diletakkan kendaraan sesuai asal ataupun sejarahnya. Yaa pokonya wajib dateng kesini yaa kalo ke Malang, he he he...
Setelah keluar dari kota-kota besar di dunia kita menuju pintu keluar dengan masuk ke gerbong KRL buatan. Pas dilewatin jalurnya goyang-goyang seperti saat kita sedang berjalan di dalam kereta. Lalu sampai deh di lokasi terakhir yaitu tempat makan-makaann... Pasar Apung. Pas banget, capek jalan kaki lanjut wisata kuliner di Pasar Apung. Wah keluar museum hari sudah gelap, udaranya semakin dingin. Saya dan Gavin sudah memakai jaket, kita mau langsung balik ke hotel aja.
Pengunjung berkesempatan menaiki Pesawat Cessna satu kali |
tampak jauh Pesawat Cessna yang dinaiki Gavindi atas, masih naik tangga dulu jadinya tinggi banget |
Permainan fun wheel di halaman lantai 2 |
Waktu jalan keluar dari pasar apung, Gavin sempat minta dibelikan bakpao, karena kebetulan kita ngelewatin perahu penjual bakpao. Harganya 4 Ribu Rupiah. Setelah itu saya langsung buka aplikasi Grab dan order lagi. Kalau tidak salah nunggunya sekitar 30 menitan. Tarif pulang masih sama, 75 Ribu Rupiah. Alhamdulillah, sangat terbantu dengan adanya layanan Grab. Jika harus mencari taksi, saya akan bingung, karena tak terlihat ada taksi lewat di depan museum.
Bapak Grab yang ramah pun mengantar kami dengan nyaman dan selamat sampai Savana. Katanya, Grab Car baru 2 bulan hadir di Malang. Pak supir pun banyak memberi info tentang wisata di Malang dan sekitarnya. Kurang ini mah jalan-jalannya hahaha. Saya nggak merasa canggung maupun panik walaupun tidak ditemani suami karena memang saya sudah terbiasa memakai Grab di Bekasi. Terima kasih pak driver Grab Car.
Peta Museum Angkut |
Sempoyongan turun dari apollo ((just kidding ;>)) |
Ruang makan Presiden di pesawat |
di Zona Gangster Town USA |
Semoga bermanfaat. Insya Allah nanti ada postingan wisata Malang selanjutnya. Wassalam. @deravee
Museum Angkut+Movie Star Studio
HTM:
Jum'at-Minggu/Liburan: Rp 100.000,-
Senin-Kamis: Diskon 30%
Jam Buka:
12.00 WIB - 20.00 WIB
12.00 WIB - 20.00 WIB
Alamat:
Jl. Terusan Sultan Agung No. 2 Kota Wisata Batu - Jawa Timur Indonesia 65314
Jl. Terusan Sultan Agung No. 2 Kota Wisata Batu - Jawa Timur Indonesia 65314