"Experience does for the soul what education does for the mind" - Casey Neistat
Assalamu'alaikum....
Kangen banget sama blog... mumpung bisa "maksain" luang, mau share sedikit cerita. Ga
terasa sudah 1 bulan tinggal di Beijing, ibu kota RRC/RRT, Republik
Rakyat China. Banyak bersyukur, Alhamdulillah diberi kesempatan
oleh Allah untuk melihat dunia luar.
Awalnya
shock, baper, takut, serba penuh kekhawatiran tiba-tiba harus tinggal di sini. Banyak rumor negatif soal kebersihan,
masyarakat, makanan, polusi dan lain sebagainya. Tentu semua karena
informasi terbatas yang saya cari.
Lalu bagimana kenyataannya? Tahan dulu... Biar enak membacanya, saya buat mode tanya-jawab ya...
Beijing adalah ibu kota Republik Rakyat Tiongkok dan salah satu kota terpadat di dunia, dengan populasi 21.150.000 pada tahun 2013. Sejarah kota metropolis yang terletak di Tiongkok Utara ini dimulai sejak tiga millennium yang lalu. Sebagai ibu kota yang terakhir dari Empat Ibu Kota Kuno Agung Tiongkok, Beijing telah menjadi pusat politik negara selama delapan abad yang lalu. Kota ini terkenal dengan istana, kuil, taman, kebun, makam, tembok dan gerbang,dan pusaka seninya serta universitas, membuatnya menjadi pusat budaya dan seni di Tiongkok (wikipedia.org).
Question & Ask:
Hidup baru di Beijing~
Hidup baru di Beijing~
1. Kenapa tiba-tiba pindah ke Beijing?
Belum lama ini tiba-tiba ada perputaran pegawai di kantor suami. Sehingga termasuk suami saya juga mendapat tugas untuk ditempatkan di kantor cabang
perusahaan yang ada di Beijing.
2. Sejak kapan tinggal di Beijing?
Kami sekeluarga sampai di Beijing pada tanggal 2 November 2018 pukul 4 subuh waktu Beijing. Berangkat menggunakan maskapai Garuda Indonesia hari Kamis malam tanggal 1 November 2018. Lama penerbangan adalah 7 jam. Perbedaan waktu Beijing dengan Jakarta adalah 1 jam. Waktu Beijing lebih awal 1 jam dari waktu Jakarta.
3. Bagaimana kesan pertama datang ke Beijing?
Kesannya.... WOW, terpana... Begitu mobil jemputan kami dari bandara sudah mulai memasuki pusat kota Beijing, sepanjang
jalan pemandangan adalah gedung-gedung pencakar langit yang futuristik, jalan yang lebar, mobil bagus bertebaran, orang-orang asyik mengayuh sepeda, jumlah motor yang super minim, pejalan kaki yang
leluasa berjalan di pedestrian walk nan lebar juga lalu lintas yang
teratur. Kota Beijing memang berkembang sangat pesat. Pembangunan dan inovasi terus dilakukan oleh pemerintah.
Sampai disini di akhir musim gugur, tidak lama kemudian musim dingin, udaranya semakin....... brrr... |
Gedung CCTV, stasiun televisi besar di China |
4. Beijing adalah kota masa depan?
Ya, semuanya begitu canggih di sini, serba digital dan teknologi. Saya selalu terhibur dengan hal-hal baru yang belum saya temui di Jakarta.
Kecanggihan apa yang ada di Beijing?
1)
Sistem pembayaran apa saja sudah menggunakan e-wallet. Sejumlah uang kita yang disimpan sebagai deposit menjadi alat pembayaran sehari-hari melalui dompet digital "we chat" maupun
"alipay".
Sehingga jika ingin membeli
makanan, belanja di supermarket, membeli buah di kedai jalanan, menyewa sepeda
hingga memberikan uang ke pengamen, cukup melakukan scanning (pemindaian) QR code dan saldo uang kita akan terpotong otomatis, canggih! Tetaapi pembayaran dengan tunai masih dapat dilakukan.
2)
Mesin-mesin elektronik di berbagai tempat umum sangat berbeda. Memiliki tampilan yang lebih futuristik. Seperti mesin
kasir di sebuah restoran ini yang terlihat sangat imut membuat saya gemas.
5. Keamanan yang extra
Keamanan di kota Beijing sangat ketat. Beberapa pengalaman saya seperti saat kami ke Tiananmen Square, dari jauh sudah ada pos penjaga untuk pengecekan paspor juga mesin x-ray untuk pengecekan barang bawaan. Pun pada saat hendak bepergian dengan subway, barang bawaan kita juga harus melewati conveyor x-ray. Untuk membeli sim card atau kartu telepon di negeri panda ini tidak sembarang beli di pinggir jalan. Harus datang ke outlet khusus, mengambil antrian juga menunjukkan paspor dan melakukan foto wajah.
6.Tinggal di mana di Beijing?
Keamanan di kota Beijing sangat ketat. Beberapa pengalaman saya seperti saat kami ke Tiananmen Square, dari jauh sudah ada pos penjaga untuk pengecekan paspor juga mesin x-ray untuk pengecekan barang bawaan. Pun pada saat hendak bepergian dengan subway, barang bawaan kita juga harus melewati conveyor x-ray. Untuk membeli sim card atau kartu telepon di negeri panda ini tidak sembarang beli di pinggir jalan. Harus datang ke outlet khusus, mengambil antrian juga menunjukkan paspor dan melakukan foto wajah.
6.Tinggal di mana di Beijing?
Kami tinggal di sebuah apartemen yang sudah disiapkan oleh pihak perusahaan.
7. Makan apa di sini?
Alhamdulillah masih makan nasi dan indomie selalu di hati. Awal tiba di sini memang agak stres. Daerah tempat tinggal kami berada di sekitar pusat kota. Kanan dan kiri rumah hanyalah gedung-gedung bertingkat.
Saya belum tahu daerah sekitar, mau jajan di luar, tidak tahu halal atau tidak. Tentu harus masak. Ttetapi untuk mencari tahu pasar maupun tukang sayur terkendala cuaca dingin dan bahasa. Saat itu di awal bulan November suhu udara berkisar antara 5 sampai 10 derajat Celcius.
Saya belum tahu daerah sekitar, mau jajan di luar, tidak tahu halal atau tidak. Tentu harus masak. Ttetapi untuk mencari tahu pasar maupun tukang sayur terkendala cuaca dingin dan bahasa. Saat itu di awal bulan November suhu udara berkisar antara 5 sampai 10 derajat Celcius.
Memang
sih membawa perbekalan lauk dan bumbu dapur dari Indonesia. Tetapi seterusnya tetap akan mebutuhkan sayur dan bahan segar lainnya. Fisik yang masih lelah pun meluapkan hasrat ingin jajan yang enak-enak. Tetapi... pun jika jajan rasanya tidak cocok di lidah.
Lalu saya akhirnya diantar ke hypermart disini yaitu Wal Mart, yang kemudian menjadi tempat belanja andalan. Seiring waktu berjalan, saya menemukan toko sayur dan toko daging halal dekat apartemen, Alhamdulillah. Jadi sehari-hari di sini saya memasak layaknya ketika berada di Indonesia.
Lalu saya akhirnya diantar ke hypermart disini yaitu Wal Mart, yang kemudian menjadi tempat belanja andalan. Seiring waktu berjalan, saya menemukan toko sayur dan toko daging halal dekat apartemen, Alhamdulillah. Jadi sehari-hari di sini saya memasak layaknya ketika berada di Indonesia.
8. Memangnya ada makanan halal?
Ini
yang diluar ekspektasi. Ternyata restoran halal di sini sudah banyak. Yang saya temukan dekat rumah saja ada tiga. Menemukan satu saja saya sudah girang banget, ini tiga!!!
Lalu
ada daerah muslim bernama distrik Niujie, disana terdapat masjid juga berbagai restoran halal. Selintas mendengar dari cerita orang. di distrik lain juga terdapat tempat makan halal. Syukur
Alhamdulillah...
9. Toilet umumnya jorok ya?
Walau
saya belum bisa banyak bercerita tetapi prasangka itu tidak seseram yang dikira. Saya baru sekali sih ke toilet umum di tempat belanja. Waktu itu saya jalan-jalan ke Hong Qiao Pearl Market. Satu dari toiletnya saya temukan ada 'peninggalan' pengunjung lain hahaha... tapi sebenarnya toiletnya sangat bersih dan penjaga toiletnya stand-bye. Hanya saja yang satu itu belum sempat dibersihkan kembali.
Kebersihan di tempat umum sangat terjaga seperti di tempat wisata, trotoar dan taman. Saya sih belum menemukan orang poop sembarangan di jalan atau buang ingus di depan meja tempat kita makan dan momok horor lainnya. Pokoknya cihuy, tempat sampah umum pun ada petugas lap-nya. Beijing sekarang pasti sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya
10. Lalu lintas dan transportasi bagaimana?
Kebersihan di tempat umum sangat terjaga seperti di tempat wisata, trotoar dan taman. Saya sih belum menemukan orang poop sembarangan di jalan atau buang ingus di depan meja tempat kita makan dan momok horor lainnya. Pokoknya cihuy, tempat sampah umum pun ada petugas lap-nya. Beijing sekarang pasti sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya
Jalan-jalan ke Tiananmen Square |
Salah satu taman yang ada di kota Beijing, luaaass banget |
Lalu
lintas disini sangat nyaman dan lancar. Pada jam-jam sibuk tetap ada macet kok, kendaraan padat tersendat, tetapi arusnya
masih berjalan. Tidak ada
kerumunan motor yang menumpuk. Saya malah jarang melihat motor
bebek, yang sering lihat adalah scooter, itu pun sedikit.
Masyarakat menggunakan bus dan kereta bawah tanah/subway sebagai moda transportasi sehari-hari. Dengan menggunakan satu kartu transportasi
yang sama baik untuk bus maupun subway. Biaya per-tripnya sangat murah. Dari turun halte atau stasiun dapat menyewa sepeda menuju lokasi tujuan.
11. Penduduknya cuek atau ramah?
Pertanyaan
terakhir ini nih yang termasuk salah satu kekhawatiran besar saya. Katanya orang sini
cuek, diajak ngomong bahasa Mandarin juga nggak mau jawab. Wah
enggak.... saya banyak menerima sapaan, baik dari staf di apartemen,
sesama penghuni maupun orang-orang di tempat umum. Nah untuk para penjaga toko memang relatif sih, yang cuek ada, yang ramah pun banyak.
* * *
Sekian dulu ya, masih banyak cerita lain yang ingin dibagikan dan masih banyak yang harus dieksplor.
Apa sih enak dan nggak enaknya disini, bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat umum, tentang belanja, produk halal dan
lain sebagainya.
Gak sabar... pokoknya, di sini aja! And you should come to Beijing friends :) Bye for now pembaca setia mami. Pantau terus update insta-story @deravee ya untuk melihat-lihat foto-foto terbaru di Beijing. Semoga bermanfaat. Wassalam
Gak sabar... pokoknya, di sini aja! And you should come to Beijing friends :) Bye for now pembaca setia mami. Pantau terus update insta-story @deravee ya untuk melihat-lihat foto-foto terbaru di Beijing. Semoga bermanfaat. Wassalam
Love,
deravee