Momen Indah NgASI, Tak Melulu Soal Proses Menyusui
Wednesday, August 24, 2016Hello baby, welcome to the world |
Dua hari pertama kehadirannya, saya cukup kesulitan untuk menyusui Gavin dikarenakan kondisi puting yang rata serta air susu ibu (ASI) yang belum mengalir dengan lancar. Tetapi dalam situasi tersebut baik dokter maupun para tenaga medis tidak pernah sekalipun menggoyahkan niat saya untuk memberikan ASI. Rumah sakit di mana saya melahirkan rupanya memang sudah pro-ASI.
Perjalanan menjadi seorang ibu dan menyusui dimulai. Alhamdulillah di hari ketiga ASI saya mulai banyak. Perawat juga selalu membantu saya memperlancar proses pemberian ASI (ngASI). Sampai pada masanya disapih, Gavin selalu minum ASI langsung pada saya.
Walaupun sebelum 2 tahun saya sudah mulai sounding padanya bahwa ada masa ia tidak akan mimi lagi, ternyata tetap saja perihal menyapih ini penuh perjuangan. Karena berulang kali Gavin menangis histeris, terutama di malam hari dan ketika bepergian, saat di mana ia sedang lelah dan ingin menyusu dalam dekapan. Sayang saya tidak ingat kapan persisnya sampai Gavin benar-benar berhenti menyusui, kalau tidak salah 2 tahun 6 bulan lamanya saya memberikan ASI.
Saya ingat waktu Gavin new-born, setiap satu jam sekali alarmnya bunyi alias minta disusui. Sambil memberi ASI saya suka mengajaknya ngobrol atau bernyanyi. Kadang Gavin sudah tertidur tetapi mulutnya masih menyedot, lalu saya pun membuka-buka gadget.
Refreshing, mencari hiburan dan berinteraksi dengan teman. Suami bekerja office-hour tetapi sering lembur, waktu kami untuk berkomunikasi sehari-hari otomatis terbatas. Sehingga saya juga intens bercakap-cakap melalui messenger handphone selagi Papi Gavin di kantor.
Tapi dulu saya tidak memakai apple maupun android. Gaung smartphone android sepertinya juga belum terlalu santer. Masih era BlackBerry/BB. Saya sendiri pengguna BB Gemini, dengan paket internet bulanan "lifestyle", nggak kenal browsing. Ngirit. Paket lifestyle artinya kuota internet khusus untuk messenger dan media sosial saja, yaitu BBM (BlackBerry Messenger), Facebook dan Twitter tok. Masih penuh kedamaian hidupnya.
Baca Juga: Sebuah Keajaiban Bernama ASI
Semasa itulah saya banyak mendapat bekal tentang air susu ibu dan serba-serbi menyusui. Saya adalah follower @aimi_asi yang sangat betul-betul rajin sekali *hiperbolis* membaca tweet AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia). Alhamdulillah, setidaknya menjadi penambah tekad untuk diri sendiri dalam menyusui anak. Karena saya juga merasakan hambatan sosial ketika itu. Banyak sekali pandangan orang yang menganggap kok saya sebegitu lamanya memberikan ASI dan hanya ASI tanpa susu tambahan. Memang anaknya nggak kurang gizi nanti.
Dalam hati saya menjawab, ASI itu keluar menyesuaikan kebutuhan anak kok, selama masih ada dan masih dihisap, insya Allah cukup, berkah dan mengandung banyak manfaat baginya. Wawasan lain-lain juga saya dapat dari AIMI maupun dari twitter portal ibu dan anak yang saya follow.
Kampanye ibu menyusui (busui) dan ASI Eksklusif (ASIX) mulai gencar dilaksanakan. AIMI juga mengajak para Busui yang ingin menjadi anggota dan sukarelawan dalam kegiatan sosialisasi ngASI bersama AIMI. Informasi pelatihan bagi yang ingin menjadi konsultan ASI tersertifikasi juga sering disampaikan.
Rasanya kepingin gabung, tapi bingung, saya tidak mudah untuk pergi-pergi keluar rumah. Hasrat membuncah di hati. Setidaknya saya ingin membantu memperluas pengetahuan mengenai ASI. Apakah pada akhirnya saya hanya menjadi follower setia @aimi_asi? Ataukah saya mengambil kelas konselor laktasi?
#eaa... mami Gavin ngelantur, boro-boro jadi konselor, daftar member AIMI aja nggak... piss yah Busui :p
Tapi... saya suka menggunakan search engine di Twitter untuk menemukan tweet dengan kata ASI atau sufor (susu formula). Jadi aktivis ala-ala gitu. Bukan untuk memicu mom-war atau sok tahu tentang ASI. Tujuan saya memberi pencerahan jika menemukan tweet galau ibu menyusui.*Semoga pencerahan saya nggak sesat* >.<
Misalkan, ada yang merasa asinya seret dan bingung mau lanjut ASI atau memberi anaknya susu formula. Ibu tersebut tentu perlu diberikan pemahaman terlebih dahulu, faktor apa yang membuat air susu ibu berkurang, apakah perasaan ibu saja, apakah ibu sudah happy dalam menyusui, apakah ibu sudah mengkonsumsi makanan yang disuka atau adakah hal-hal yang berkaitan dengan kondisi kesehatan si bayi sehingga pemberian ASI menjadi kurang lancar.
Contoh lain jika ibu sedang sakit, apakah aman tetap memberikan ASI pada bayinya. Pernah juga menemukan tweet dari bunda yang sedang mencari grup ibu-ibu menyusui. Saya yang ke-pede-an bin s.k.s.d (sok kenal sok deket) suka me-reply kegalauan tersebut. Sambil mengisi waktu yang sangat luang, iseng-iseng berharap dapat bermanfaat.
Momen-momen seputar ngaASI banyak sekali, baik suka maupun duka. Selain tentang menyusui, momen di bawah ini juga memberi kenangan spesial bagi saya.
1. Sertifikat untuk Anak ASI
Sertifikat digital yang dikeluarkan oleh AIMI ini bagi saya sangat istimewa. Istimewa karena idenya dan penghargaannya. Lucu, anak bayi bisa mendapat sertifikat karena mimi cucu. Setelah menyelesaikan ASIX atau ASI Eksklusif selama 6 bulan, bayi berhak mendapat sertifikat S1. Gelar S2 untuk anak yang menyusui sampai 1 tahun dan S3 apabila lulus ASI sampai 2 tahun.
Waktu Gavin baby, booming sekali, jadi saya bangga waktu bisa meng-edit template-nya dan membubuhkan nama Gavin di sana. Pakai keypad BB gituh... Sertifikat ini dapat di cari di Google dengan keyword "sertifikat aimi" dan bebas diunduh, kemudian di-edit menggunakan aplikasi foto editor. Masih tren nggak sekarang? Saya tahu dari mana ada sertifikat seperti ini? Ya dari mana lagi, dari timeline donk.
2. Memakai Apron Menyusui/Nursing Cover
Pertama punya apron menyusui itu seneng banget. Rasanya seperti mendapat benda ajaib yang membuat saya bebas menyusui di mana saja tanpa harus ngumpet-ngumpet. Saya beli dari online shop yang ada di kontak BBM. Belum ada LAZADA, Elevania, Blibli dan e-commerce lain-lain yang penuh godaan.
Sumber |
3. Menemukan Nursing Room
Pergi ke mal yang ada ruangan menyusui itu bagaikan mendapat oase di gurun pasir. Harus langsung di-posting di medsos atau grup para Busui. Seneng sekaligus norak, langsung difoto-foto dan upload! Selain untuk singgah menyusui, saya paling kepo memakai meja ganti lipat bayi saat berada di dalam nursing room, asyik :') Sayang saya sudah lupa sekarang, pernah mendatangi nursing room mana. Di setiap bandar udara umumnya juga terdapat ruangan menyusui, terakhir saya melihatnya saat berada di bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
Nursery Room yang baru-baru ini saya lihat di Bandar Udara Soekarno-Hatta |
Mungkin Ayahbunda atau kakak-kakak ada yang mau share pengalaman saat masuk ke dalam nursing room? Apakah nyaman? Di mana yang paling bagus? Jangan lupa ya untuk selalu menjaga kebersihan ruangan menyusui di manapun, agar dapat membantu para ibu baik untuk menyusui maupun memompa ASI. Mami Gavin pamit dulu, thank you for reading. Semoga bermanfaat. Wassalam.
Be happy,
@deravee
27 comments
Nah iya, waktu dulu yang getol banget gerakannya buat kembali memberi semangat para Ibu buat memberi Asi itu Aimi. Saya pribadi sempet kebayang pengen banget jadi konselor asi biar bisa bantu para Ibu yang tengah membutuhkan semangat.
ReplyDeleteIyaa seneng ya sama gebrakannya, sama dong kitaa, greget pengen ikut kampanye yaa
DeleteIbu keren. Semoga semakin banyak ibu lainnya yang tercerahkan.
ReplyDeleteAmin...Amin... calon bapak juga keren loh kalo pro-ASI ;D
DeleteHai mbaaa....
ReplyDeleteSenengnya yaa...
Saya juga udah 2 kali mengantarkan anak anak S3 ASI hihihi
Masih punya satu lagi niiih...udah 11 bulan. Salam buat mas Gavin yaaa :)
haloo mak Aya...wah mak Aisha emang superb nih, Alhamdulillah yaa...disampaikan salamnya..salam kembali buat krucilnya yaa mak
DeletePayudaraku dulu juga flat dan jatuh bangun menyusui. Btw aku jg suka tu nursery roomnya Soekarno Hatta, eh tapi pernah ada yg ACnya gak jalan jd pengap banget, moga2 pihak bandra lbh memperhatikan ya mbak :)
ReplyDeletemasa-masa penuh perjuangan ya mak April...ohya? wah iya semoga pihak Angkasa Pura memperhatikan ya, aku pas cuma foto doang kemarin, ga tau dalemnya
DeleteDeg-degan. Semoga kelak saya juga bisa ngasih ASI ekslusif buat anak-anak. :D
ReplyDeleteAmin...turut mendoakan ya mak, aku manggilnya mak Az apa mak Zura ya, hehe
DeleteAlhamdulillah banget bisa memberi ASI itu, ternyata tidak semua bisa ya Mak :)
ReplyDeleteAlhamdulillah mak...iya setuju mak, intinya semua ibu harus didukung memberi asi untuk bayinya ya
Deleteyeayyyy, selamat ya mbk, selamat jg bwt gavin, :)
ReplyDeletebtw aku dulu gagal pakek apron mbk, si ken gk mau, hiks, jd klok nyusuin aku tutup pakek jilbab atau selendang aja
makasi mak Indaa...hihihi, lucu banget Ken..aku malah ga bisa pake hijab aja mba, ga bisa diintip gitu anaknya xixixi
DeleteEnak ya mba klo pergi terus ada nurseryroom..
ReplyDeleteSalam knal mba
Sehat selalu utk Gavin.
betul mak Uci, apalagi kalo bersih dan nyaman ya..makasi banyak disampaikan ya..salam kenal kembali mak
DeleteHallo mbak. Aku jadi tambah semangat meng-asi setelah baca ceeita ini.
ReplyDeleteIya aku masih meng-asi lagi, la wong bayinya baru sebulan. Hehehehehe
la wong bayinya baru keluar ya mak, hehe...met menyusui mak Ratu..sehat-sehat ibu n baby ya
DeleteAh, jadi inget momen menyusui tiga bocah. Perjuangan yang menyenangkan. :)
ReplyDeletewah mak Indri, senengnya:) penuh manfaat ya mak
Deletewah aku bloman sampe tahap ini
ReplyDeletehihi
jadi takut klo ada mom war
oh ya mb, kalo kubuka di PC, kok bagian menu ikutan jalan ya mb, nutupin halaman?
ngapain mom-war yah Nit, mending makan-makan... wah karena template kayanya, nanti aku cek, makasih infonya sistaa
Deletegavin hampir seumur raffa ya, raffa 5 tahun juga jan besok,...
ReplyDeleteya waktu itu booming bgt sertifikat menyusui ya..
kalau nursing room saya pakai sekali2 aja, apron menyusui juga gak pake karena dah pake baju menyusui dan jilbab yang menutupi...seringnya menyusui diaman aja anak mau karena dia gak sabaran jadi kalau momennya pas aja bisa menyusui di ruang menyusui..begitu mba
iyaa mba sepantaran.. iya banyak juga yang tinggal ditutupin pake jilbab ya mba, soalnya anaknya udah tau sendiri kalo aus, hehe, praktis
DeleteKalau saya lihat yg nyaman itu di Mall Kasablanca FX juga mayan deh kayaknya...
ReplyDeleteTapi kalua fasilitas publik lain apalagi yg dikelola pemerintah kayaknya belum deh. Eh di imigrasi jakarta selatan ada ding yg lumayan...
Hai Abang Gavin selamat mempersiapkan ultah ke 5 ya.. ;-)
Semoga fasum pemerintah juga segera menyediakan ya. Setuju,sesuai sama molnya yang bagus ya mak .. hehe iya terima kasih banyak tante Ira :)
DeleteTulisannya menginspirasi bamget bun :)
ReplyDeleteAku lagi berjuang ngASI nih bun, dedek bayi 2 bulan. Bun, dulu sering pumping biar ASI makin lancar nggak?
Selamat datang! Terima kasih telah berkunjung.
Komen yuuk.... :)
Cara isi komentar::
Pilih NAME/URL lalu isi dengan URL blog. URL blog yaa... jangan url postingan. Terima kasih temaan.... :-*
@deravee