Merasakan Tinggal di Beijing, Betah Nggak Yaa?
Sunday, December 09, 2018
"Experience does for the soul what education does for the mind" - Casey Neistat
Assalamu'alaikum....
Kangen banget sama blog... mumpung bisa "maksain" luang, mau share sedikit cerita. Ga
terasa sudah 1 bulan tinggal di Beijing, ibu kota RRC/RRT, Republik
Rakyat China. Banyak bersyukur, Alhamdulillah diberi kesempatan
oleh Allah untuk melihat dunia luar.
Awalnya
shock, baper, takut, serba penuh kekhawatiran tiba-tiba harus tinggal di sini. Banyak rumor negatif soal kebersihan,
masyarakat, makanan, polusi dan lain sebagainya. Tentu semua karena
informasi terbatas yang saya cari.
Lalu bagimana kenyataannya? Tahan dulu... Biar enak membacanya, saya buat mode tanya-jawab ya...
Beijing adalah ibu kota Republik Rakyat Tiongkok dan salah satu kota terpadat di dunia, dengan populasi 21.150.000 pada tahun 2013. Sejarah kota metropolis yang terletak di Tiongkok Utara ini dimulai sejak tiga millennium yang lalu. Sebagai ibu kota yang terakhir dari Empat Ibu Kota Kuno Agung Tiongkok, Beijing telah menjadi pusat politik negara selama delapan abad yang lalu. Kota ini terkenal dengan istana, kuil, taman, kebun, makam, tembok dan gerbang,dan pusaka seninya serta universitas, membuatnya menjadi pusat budaya dan seni di Tiongkok (wikipedia.org).
Question & Ask:
Hidup baru di Beijing~
Hidup baru di Beijing~
1. Kenapa tiba-tiba pindah ke Beijing?
Belum lama ini tiba-tiba ada perputaran pegawai di kantor suami. Sehingga termasuk suami saya juga mendapat tugas untuk ditempatkan di kantor cabang
perusahaan yang ada di Beijing.
2. Sejak kapan tinggal di Beijing?
Kami sekeluarga sampai di Beijing pada tanggal 2 November 2018 pukul 4 subuh waktu Beijing. Berangkat menggunakan maskapai Garuda Indonesia hari Kamis malam tanggal 1 November 2018. Lama penerbangan adalah 7 jam. Perbedaan waktu Beijing dengan Jakarta adalah 1 jam. Waktu Beijing lebih awal 1 jam dari waktu Jakarta.
3. Bagaimana kesan pertama datang ke Beijing?
Kesannya.... WOW, terpana... Begitu mobil jemputan kami dari bandara sudah mulai memasuki pusat kota Beijing, sepanjang
jalan pemandangan adalah gedung-gedung pencakar langit yang futuristik, jalan yang lebar, mobil bagus bertebaran, orang-orang asyik mengayuh sepeda, jumlah motor yang super minim, pejalan kaki yang
leluasa berjalan di pedestrian walk nan lebar juga lalu lintas yang
teratur. Kota Beijing memang berkembang sangat pesat. Pembangunan dan inovasi terus dilakukan oleh pemerintah.
Sampai disini di akhir musim gugur, tidak lama kemudian musim dingin, udaranya semakin....... brrr... |
Gedung CCTV, stasiun televisi besar di China |
4. Beijing adalah kota masa depan?
Ya, semuanya begitu canggih di sini, serba digital dan teknologi. Saya selalu terhibur dengan hal-hal baru yang belum saya temui di Jakarta.
Kecanggihan apa yang ada di Beijing?
1)
Sistem pembayaran apa saja sudah menggunakan e-wallet. Sejumlah uang kita yang disimpan sebagai deposit menjadi alat pembayaran sehari-hari melalui dompet digital "we chat" maupun
"alipay".
Sehingga jika ingin membeli
makanan, belanja di supermarket, membeli buah di kedai jalanan, menyewa sepeda
hingga memberikan uang ke pengamen, cukup melakukan scanning (pemindaian) QR code dan saldo uang kita akan terpotong otomatis, canggih! Tetaapi pembayaran dengan tunai masih dapat dilakukan.
2)
Mesin-mesin elektronik di berbagai tempat umum sangat berbeda. Memiliki tampilan yang lebih futuristik. Seperti mesin
kasir di sebuah restoran ini yang terlihat sangat imut membuat saya gemas.
5. Keamanan yang extra
Keamanan di kota Beijing sangat ketat. Beberapa pengalaman saya seperti saat kami ke Tiananmen Square, dari jauh sudah ada pos penjaga untuk pengecekan paspor juga mesin x-ray untuk pengecekan barang bawaan. Pun pada saat hendak bepergian dengan subway, barang bawaan kita juga harus melewati conveyor x-ray. Untuk membeli sim card atau kartu telepon di negeri panda ini tidak sembarang beli di pinggir jalan. Harus datang ke outlet khusus, mengambil antrian juga menunjukkan paspor dan melakukan foto wajah.
6.Tinggal di mana di Beijing?
Keamanan di kota Beijing sangat ketat. Beberapa pengalaman saya seperti saat kami ke Tiananmen Square, dari jauh sudah ada pos penjaga untuk pengecekan paspor juga mesin x-ray untuk pengecekan barang bawaan. Pun pada saat hendak bepergian dengan subway, barang bawaan kita juga harus melewati conveyor x-ray. Untuk membeli sim card atau kartu telepon di negeri panda ini tidak sembarang beli di pinggir jalan. Harus datang ke outlet khusus, mengambil antrian juga menunjukkan paspor dan melakukan foto wajah.
6.Tinggal di mana di Beijing?
Kami tinggal di sebuah apartemen yang sudah disiapkan oleh pihak perusahaan.
7. Makan apa di sini?
Alhamdulillah masih makan nasi dan indomie selalu di hati. Awal tiba di sini memang agak stres. Daerah tempat tinggal kami berada di sekitar pusat kota. Kanan dan kiri rumah hanyalah gedung-gedung bertingkat.
Saya belum tahu daerah sekitar, mau jajan di luar, tidak tahu halal atau tidak. Tentu harus masak. Ttetapi untuk mencari tahu pasar maupun tukang sayur terkendala cuaca dingin dan bahasa. Saat itu di awal bulan November suhu udara berkisar antara 5 sampai 10 derajat Celcius.
Saya belum tahu daerah sekitar, mau jajan di luar, tidak tahu halal atau tidak. Tentu harus masak. Ttetapi untuk mencari tahu pasar maupun tukang sayur terkendala cuaca dingin dan bahasa. Saat itu di awal bulan November suhu udara berkisar antara 5 sampai 10 derajat Celcius.
Memang
sih membawa perbekalan lauk dan bumbu dapur dari Indonesia. Tetapi seterusnya tetap akan mebutuhkan sayur dan bahan segar lainnya. Fisik yang masih lelah pun meluapkan hasrat ingin jajan yang enak-enak. Tetapi... pun jika jajan rasanya tidak cocok di lidah.
Lalu saya akhirnya diantar ke hypermart disini yaitu Wal Mart, yang kemudian menjadi tempat belanja andalan. Seiring waktu berjalan, saya menemukan toko sayur dan toko daging halal dekat apartemen, Alhamdulillah. Jadi sehari-hari di sini saya memasak layaknya ketika berada di Indonesia.
Lalu saya akhirnya diantar ke hypermart disini yaitu Wal Mart, yang kemudian menjadi tempat belanja andalan. Seiring waktu berjalan, saya menemukan toko sayur dan toko daging halal dekat apartemen, Alhamdulillah. Jadi sehari-hari di sini saya memasak layaknya ketika berada di Indonesia.
8. Memangnya ada makanan halal?
Ini
yang diluar ekspektasi. Ternyata restoran halal di sini sudah banyak. Yang saya temukan dekat rumah saja ada tiga. Menemukan satu saja saya sudah girang banget, ini tiga!!!
Lalu
ada daerah muslim bernama distrik Niujie, disana terdapat masjid juga berbagai restoran halal. Selintas mendengar dari cerita orang. di distrik lain juga terdapat tempat makan halal. Syukur
Alhamdulillah...
9. Toilet umumnya jorok ya?
Walau
saya belum bisa banyak bercerita tetapi prasangka itu tidak seseram yang dikira. Saya baru sekali sih ke toilet umum di tempat belanja. Waktu itu saya jalan-jalan ke Hong Qiao Pearl Market. Satu dari toiletnya saya temukan ada 'peninggalan' pengunjung lain hahaha... tapi sebenarnya toiletnya sangat bersih dan penjaga toiletnya stand-bye. Hanya saja yang satu itu belum sempat dibersihkan kembali.
Kebersihan di tempat umum sangat terjaga seperti di tempat wisata, trotoar dan taman. Saya sih belum menemukan orang poop sembarangan di jalan atau buang ingus di depan meja tempat kita makan dan momok horor lainnya. Pokoknya cihuy, tempat sampah umum pun ada petugas lap-nya. Beijing sekarang pasti sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya
10. Lalu lintas dan transportasi bagaimana?
Kebersihan di tempat umum sangat terjaga seperti di tempat wisata, trotoar dan taman. Saya sih belum menemukan orang poop sembarangan di jalan atau buang ingus di depan meja tempat kita makan dan momok horor lainnya. Pokoknya cihuy, tempat sampah umum pun ada petugas lap-nya. Beijing sekarang pasti sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya
Jalan-jalan ke Tiananmen Square |
Salah satu taman yang ada di kota Beijing, luaaass banget |
Lalu
lintas disini sangat nyaman dan lancar. Pada jam-jam sibuk tetap ada macet kok, kendaraan padat tersendat, tetapi arusnya
masih berjalan. Tidak ada
kerumunan motor yang menumpuk. Saya malah jarang melihat motor
bebek, yang sering lihat adalah scooter, itu pun sedikit.
Masyarakat menggunakan bus dan kereta bawah tanah/subway sebagai moda transportasi sehari-hari. Dengan menggunakan satu kartu transportasi
yang sama baik untuk bus maupun subway. Biaya per-tripnya sangat murah. Dari turun halte atau stasiun dapat menyewa sepeda menuju lokasi tujuan.
11. Penduduknya cuek atau ramah?
Pertanyaan
terakhir ini nih yang termasuk salah satu kekhawatiran besar saya. Katanya orang sini
cuek, diajak ngomong bahasa Mandarin juga nggak mau jawab. Wah
enggak.... saya banyak menerima sapaan, baik dari staf di apartemen,
sesama penghuni maupun orang-orang di tempat umum. Nah untuk para penjaga toko memang relatif sih, yang cuek ada, yang ramah pun banyak.
* * *
Sekian dulu ya, masih banyak cerita lain yang ingin dibagikan dan masih banyak yang harus dieksplor.
Apa sih enak dan nggak enaknya disini, bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat umum, tentang belanja, produk halal dan
lain sebagainya.
Gak sabar... pokoknya, di sini aja! And you should come to Beijing friends :) Bye for now pembaca setia mami. Pantau terus update insta-story @deravee ya untuk melihat-lihat foto-foto terbaru di Beijing. Semoga bermanfaat. Wassalam
Gak sabar... pokoknya, di sini aja! And you should come to Beijing friends :) Bye for now pembaca setia mami. Pantau terus update insta-story @deravee ya untuk melihat-lihat foto-foto terbaru di Beijing. Semoga bermanfaat. Wassalam
Love,
deravee
28 comments
Keren, Dewiii... Jadi pengen berkunjung ke sana. Asyik banget kalau banyak pilihan makanan halal begitu
ReplyDeleteIyaa kotanya kereenn Ni.. yes, makanan halal banyak, surprised.. yuk kesini, ditunggu yaa =)
DeleteWah Ratih...pengalaman yang sangat menyenangkan pastinya..
ReplyDeleteYaa siin... Alhamdulillah... jengukin sin hehe
DeleteMamiiii.... seneng banget bisa baca artikel terbaru mami lagi, duh maiko bacanya semangat banget, pengen baca q&anya sampe 100 kalo bisa �� semangat menulis lagi ya mami, ditunggu artikel terbaru explore beijingnya lagi, sehat selalu mami dan keluarga, peluk cium sayang dari keluarga mister pelaut di indonesia��
ReplyDeleteMaikoo... peluuk... jadi terharu, iya makasi banyak ya maiko. Semoga bisa rutin apdet lagi. Makasi juga semangatnya :-* peluk cium sayang kembali
DeleteUwaaaah enaknya mbaaaa bisa tinggal di sana :). Aku trakhir ke Beijing pas 2011 , lg hamil sebulan anak pertama :p. Tp krn sdg winter, jadi enaaak jalan2nya. Ga cepet capek :). Suka banget aku ama kotanya. Dan menurutku kotanya ga semengerikan yg dibilang sih. Tp bisa jd krn aku cuma jelajah beijing thok yaaa. Kan katanya yg kamar mandi jorok itu di daerah yg agak pinggiran :p. Ntahlah.. .
ReplyDeleteKalo diminta balik lagi, aku mau banget. Apalagi msh banyak kota2 China yg bagus2, yg aku blm datangin. Tp ada 1 yg aku ga suka dr beijing :p. Rasa ayam KFC nya kok ga enak wkwkwkwkwkwk...
Aku ngerasa makan ayam tiruan. Apa krn pas nyobain aku lg hamil, jd semua berasa aneh di lidah yaak hahahah
Wah pas lagi hamil ya mba. Iya pas winter jadi sejuk2 yaa.. ga keringetan :D hehe iya mba, apalagi udah 2019 ya, makin pesat perkembangannya, kotanya bersih dan tertib. Baru cobq ayam mcd dan emang aneh rasanya mba hehehe
DeleteMami..next cerita ttg Gavin di sekolah barunya doong. Hehehhee..
ReplyDeleteIni mamam dara yaa... hehe iya insya Allah. Lagi ngumpulin topiknya dulu :)
DeleteCerita juga dong gmn anak2 adaptasinya, hihi.
ReplyDeleteHihi iya mba.. makasi masukannya, insya Allah menyusul :) makasi uda mampir
Deletewah terimakasih sharingnya, memang banyak berita ttg kebersihan wc umum di china yg kurang bersih.
ReplyDeleteberarti skrg sudah banyak kemajuan ya.
Sama2 mba.. iya mba kalau di kota semuanya bersih, utk toilet aq emang belum survey banyak
DeleteSalam kenal,
ReplyDeleteWah saya terakhir ke sana tahun 2015, masih dapet yang jorok2nya berarti ya hahahaha. Masih ada bebunyian orang yg ngeludah2 itu lho mba. Mungkin sekarang udah jauh lebih bersih ya.
Enjoy di tempat baru mba n fam, keep posting ya.
Mampir di tulisansekarlangit.com
Wa asik udah ke beijing ya mba.. kapan kesini lagi hehe. Iya berubah banyak mba, dari 2017 ke 2018 klo bandingin dari cerita orang juga lumayan jauh. Amin, makasi mba. Makasi udah mampir :)
DeleteWah, ini namanya cerita, bukan cuma gosip. Semoga betah ya Mbak.
ReplyDeleteIya mba.. amin amin, insya Allah mba. makasi banyak doanya
DeleteSemoga Mommy betah ya, di sana. Ditunggu artikel terkait kuliner halakl di Beijing nya. =)
ReplyDeleteAmin mba Maria :) makasi ya doanya.. iya mbaa, insya Allah nanti posting kuliner halal
Deletesemoga betah ya, mbak... :)
ReplyDeleteInsya Allah mba, amin.. makasi doanya ya mba :)
DeleteAmin... makasi banyak ibu Ale.. iya betul mb turis, awal2 emang masih galau..tapi lama2 jadi betah Alhamdulillah :)
ReplyDeletewah, tinggal di negeri orang akan banyak pengalaman baru yang bikin hidup kita berwarna ya
ReplyDeleteWah menarik mba ceritanya. Semoga betah disana ya mba, ditunggu cerita-cerita seru lainnya :)
ReplyDeletekelihatannya kota nya bersih
ReplyDeletePermisi ibu, mau bertanya. Jadi tahun depan saya akan berangkat ke beijing untuk melakukan magang di KBRI. Saya mendengar bawasanya produk2 aplikasi yg terkait dengan google seperti WhatsApp dan Maps tidak dapat digunakan.. kira2 apa yg bisa saya gunakan ketika saya disana mengingat disana saya sendiri untuk menjelajahi kotanya perlu informasi dari maps dan dan sejenisnya ?
ReplyDeleteHalo Amarta, terima kasih telah berkunjung. Iya betul, google dan aplikasi lain terkait di cina di block. Ada caranya untuk tetap bisa mengaksesnya dengan donlot aplikasi "vpn", nanti bisa dipakai lagi.. boleh japri ya klo butuh info lainnya. Semoga sukses magangnya. Salam kenal
DeleteSelamat datang! Terima kasih telah berkunjung.
Komen yuuk.... :)
Cara isi komentar::
Pilih NAME/URL lalu isi dengan URL blog. URL blog yaa... jangan url postingan. Terima kasih temaan.... :-*
@deravee